Recent Posts

Wednesday, December 9, 2015

Kiat-Kiat Mengatasi Kebosanan dalam Proses Pembelajaran



Rasa jenuh atau bosan yang dialami siswa di dalam kelas tentu akan berdampak pada berlangsungnya proses belajar mengajar. Lantas, bagaimana cara mengatasi kebosanan tersebut?
 Menurut Purwoko Haryadi Santoso, proses pendidikan memiliki dua komponen yaitu guru dan siswa. Kedua komponen ini harus ada dalam proses pendidikan. Jika salah satu dari komponen ini tidak  ada, maka proses pendidikan tidak akan berjalan . Proses pendidikan akan berjalan jika terjadi interaksi edukatif (kegiatan pembelajaran) antara guru dan siswa.

            Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar, antara lain ketenangan, kesabaran, kasih sayang dan kebetahan siswa di dalam kelas. Namun , guru sering kali belum mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung faktor-faktor untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar tersebut. Sering kali ditemukan sebagian siswa yang mengalami titik kejenuhan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tentunya, ada hal yang mendasar mengapa hal tersebut bisa terjadi. Karena itulah, diperlukan suatu solusi atau kiat-kiat agar guru bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas.
            Dalam melaksanakan interaksi edukatif antara guru dan siswa, sudah pasti dibutuhkan media  dan metode dalam melaksanakan proses pembelajaran. Metode dan media ini sangat berperan penting dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Apabila metode pengajaran yang digunakan oleh guru tidak tepat, bisa jadi hal itu menyebabkan siswa mengalami kegagalan dalam proses belajarnya.
            Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, seorang guru harus memiliki keterampilan khusus dalam mengajar, yang merupakan kompetensi profesional yang kompleks sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh guru adalah variasi metode pembelajaran, seperti gaya mengajar, penggunaan media dan sumber belajar, pola interaksi, serta variasi dalam kegiatan pembelajaran. Variasi metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
            Ibarat makanan, jika setiap hari disajikan dengan menu yang sama, tentu kita merasa bosan. Begitu juga seorang guru yang mengajar dengan satu metode saja, maka siswa akan cepat merasa bosan. Apabila seorang guru selalu menyajikan materi dengan metode yang berbeda beda, siswa akan penasaran metode apa lagi yang akan ditampilkan oleh guru pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian, ada kejutan-kejutan baru yang dinantikan oleh siswa kita.
            Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan, pertama-tama adalah denganmembawa dunia siswa ke dunia guru. Dan begitu pun sebaliknya, membawa dunia guru ke dunia mereka (siswa). Seorang gruu dituntut untuk memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama pembelajaran. Selain juga harus membangun jembatan untuk memasuki kehidupan siswa. Untuk keperluan tersebut, guru dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman siswa sebagai titik tolaknya. Dengan jalan ini akan memudahkan siswa menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas.
            Langkah berikutnya adalah menampilkan nilai AMBAK (apa manfaat bagiku) dari setiap materi yang diajarkan. Semakin banyak siswa menemukan manfaat-manfaat dari setiap apa yang mereka pelajari, semakin tinggi nilai guna yang akan mereka peroleh. Sehingga mereka akan bertambah semangat untuk belajar, dan pembelajaran pun menjadi semakin menarik.
            Belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Yang penting tercipta suasana nyaman, menyenangkan, rileks, sehat dan menggairahkan, sehingga pembelajaran akan berlangsung efektif serta optimal. Karena itulah, pembelajaran juga bisa dilakukan di luar kelas. Sesekali guru bisa memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Dengan adanya rangsangan penghargaan ini, siswa akan termotivasi untuk berlomba-lomba meraih prestasi guna memperoleh penghargaan tersebut, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan hidup. Tidak harus bersifat materi, tetapi juga bisa memberikan penghargaan berupa pujian. Pujian yang tulus dari seorang guruterhadap prestasi yang diraih siswa mampu meningkatkan motivasi belajar mereka. Dengan memberi pujian, berarti guru sedang menumbuhkan kepercayaan diri pada mereka.

Sumber: Asmani, Jamal Ma’mur. 2014. Tips Membangun Komunitas Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press

No comments: