Ekstrakurikuler adalah kegiatan
yang dilakukan pada sore hari. Ekstrakurikuler ini bias dimanfaatkan untuk
membangun komunitas belajar sesuai dengan bakat siswa. Waktu yang longgar bias
digunakan untuk menggali dan mengembangkan bakat secara maksimal. Mengingat
bakat siswa yang berbeda-beda, maka dalam ekstrakurikuler komunitas belajar
yang dibangun banyak digunakan untuk menampung bakat siswa.
Dengan diadakannya
ekstrakurikuler, sekolah juga bias fokus pada satu bidang yang dikembangkan
sebagai identitas utama yang menjadi keunggulan sekolah. Misalnya, sekolah
menetapkan bahasa inggris sebagai keunggulan sekolah, maka ekstrakurikuler
dimaksimalkan waktunya untuk menguasai bahasa inggris, baik dari sisi grammar,
speaking, listening, writing, maupun yang lainnya. Sehingga, setiap siswa yang
belajar di sekolah tersebut dijamin bias berbahasa inggris dengan baik.
Suksesnya program ini membutuhkan
SDM yang berkualitas dari guru pendamping yang setiap saat memantau perkembangan
siswa, baik dalam hal kedisiplinan, konsistensi, maupun kepercayaan diri mereka
dalam mengembangkan kemampuan bahasa inggris. Komitmen SDM ini sangat
dibutuhkan, karena bahasa adalah factor lingkungan. Ketika lingkungan
mendukung, maka program ini bias dijalankan dengan sukses.
Dukungan pemegang kebijakan,
mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, hingga semua jajaran guru dan
wali siswa sangat menentukan kesuksesan program ini. Dukungan yang harus
diberikan adalah ikut berpartisipasi aktif dalam suksesnya program ini dengan
aktif berbahasa inggris, mengatur manajemen professional dan akuntabel,
mewajibkan semua guru untuk berbahasa inggris dan selalu terbuka inovasi baru
yang memperkuat program yang ada.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2014. Tips
Membangun Komunitas Belajar di Sekolah. Diva Press:Yogyakarta
No comments:
Post a Comment