Sumber: http://nahason-bastin.blogspot.co.id/2016/02/tips-memenangkan-lomba-karya-tulis.html |
Dalam penyusunan dan penulisan
Karya Tulis Ilmiah ada beberapa tahapan
yang mesti diperhatikan antara lain:
1. Tahap Persiapan atau Tahap Mempersiapkan
KTI
a). Mengenal Unsur Tulisan
Dalam sebuah karya tulis ilmiah,
penulis bermaksud menyampaikan hasil pengamatannya terhadap sebuah gejala,
atau hasil pemikirannya tentang gejala, konsep atau teori tertentu. Mungkin
hanya ada satu atau beberapa hal yang ingin diungkapkan dalam tulisan, namun
lebih sering kita dapati bahwa penulis membicarakan beberapa hal yang saling
terkait.
b). Menyusun Argumen
Argumentasi adalah sejumlah
pertanyaan atau proporsi, satu diantaranya dianggap sebagai kesimpulan dari
yang lainnya, sementara pernyataan-pernyataan yang lainnya ini dinilai
mendukung kebenaran kesimpulan yang ditarik.. Sebuah argument dapat disampaikan
dalam beberapa kalimat, beberapa alenia atau sebuah tulisan sepanjang satu buku.
c). Menyiapkan Ragang/Kerangka Tulisan
Salah satu cermin keilmiahan
sebuah karya tulis adalah perencanaan susunan tulisan secara runtut.
Perencanaan susunan tulisan secara runtut berarti proses awal perenungan gagasan
dalam bentuk tajuk atau babak sedemikian rupa sehingga membentuk tata urutan.
Hasil perencanaan tersebut adalah Ragang/rangka. Dalam konteks penulisan karya
ilmiah yang dimaksud dengan ragang adalah rangka yang memperlihatkan rencana
keseluruhan muatan tulisan. Rangka tersebut dinyatakan atau ditulis dalam
bentuk kata ataupun kalimat. Dengan demikian ragang dapat “direncanakan”
didalam benak seorang penulis atau dengan kata lain dituliskan.
d) Menyusun Referensi
Referensi yang berarti daftar
acuan/daftar rujukan dalam konteks penulisan adalah sumber yang dirujuk oleh
penulis KTI nya, pustaka yang tidak dirujuk dalam suatu karya tulis ilmiah
tidak perlu dicantumkan.
2. Tahap Penulisan dan Penyusunan KTI
a) Menata Alur Wacana
Kata wacana sering diberikan
makna gagasan awal yang belum matang dan sengaja dilontarkan untuk memperoleh
tanggapan. Kendati demikian wacana merupakan satuan bahasa yang terbesar dan
terlengkap yang terdiri dari beberapa kalimat dan setiap kalimat dalam wacana
itu berhubungan dengan kalimat lain atau dengan kerangka acuannya. Hubungan
antara kalimat inilah yang membuat kalimat itu dipahami secara lengkap, dan juga
memungkinkan terjadinya hubungan dialogis. Hubungan antar kalimat tersebut
biasanya disebut sebagai hubungan kohesif. Untuk menyusun sebuah wacana yang
apik itu digunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat.
b) Menyusun Paragraf
Paragraf merupakan bagian dari
sebuah wacana tertulis yang ditandai dengan mulainya baris baru. Wujud lain
yang menjadi penanda paragraph adalah kalimat setiap paragraph terdiri dari
beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang membentuk sebuah paragraph tentu
kalimat-kalimat yang berhubungan satu sama lain yang membentu sebuah gagasan.
Agar sebuah KTI memiliki kualitas
baik maka paragraf yang terdapat dalam KTI tersebut harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
-
Apakah dalam paragraf tersebut hanya terdapat
satu gagasan pokok
-
Apakah kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut
bertalian atau berhubungan satu sama lain secara erat.
-
Apakah pengurutan gagasan-gagasan bawahan (untuk
menunjang gagasan pokok) dalam paragraf diwujudkan dengan penataan kalimat yang
teratur.
Ketiga factor tersebut ini biasanya
disebut dengan istilah kesatuan, kepaduan, dan pengembangan paragraf
c). Penulisan Kalimat
Dalam sebuah karya tulis ilmiah,
kalimat merupakan tatanan bahasa yang menghasilkan tulisan yang efektif jika
dirakit secara logis dan cermat.
Dua hal yang harus dikenali
secara akrab oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah adalah jenis kalimat dan
pemahaman kalimat efektif. Mengenai jenis kalimat dapat diuraikan sebagai
berikut: jenis kalimat pernyataan (deklaratif), kalimat pertanyaan
(interogatif), kalimat perintah dan permintaan (imperative) dan kalimat seruan
(eksklamatif)
3. Tahap Meninjau Ulang dan Menyempurnakan KTI
KTI pada dasarnya menyampaikan
gagasan kepada pembaca. Gagasan itu sampai pada pembaca jika terdapat
kejelasan. Kejelasan itu dapat mencakup anatara lain:
-
Sistematika
-
Struktur kalimat
-
Ketepatan penulisan (ejaan)
Sebuah tulisan yang tidak runtut
atau tidak sistematis akan sulit dipahami pembaca. Tulisan dalam wujud kalimat
yang tidak karuan strukturnya juga akan membingungkan pembaca. Tulisan yang
penuh salah cetak dan ejaan tentu akan
menjengkelkan pembaca. Kesempurnaan sebuah karya tulis ilmiah ditentukan oleh
kecermatan penulis dalam memenggal kata, menulis kata, menulis gabungan kata,
memakai huruf capital dan memakai tanda baca.
Sumber: Hamdani, Nizar Alam. 2008. Classroom Action Research. Rahayasa
Research and Training
No comments:
Post a Comment