Recent Posts

Tuesday, June 14, 2016

Merencanakan Awal Pembelajaran yang Baik


Kali ini saya akan memposting artikel dengan judul “Merencanakan Awal Pembelajaran yang Baik” yang saya rasa ini sangat berguna bagi rekan guru sebelum memulai pembelajaran. Menciptakan suasana kelas yang positif setiap memulai kegiatan belajar mengajar akan memudahkan guru berkomunikasi dengan siswa. Melalui cara ini, komunikasi dapat dilakukan dengan suasana santai, rasa persahabatan antara guru dan siswa, serta tidak ada jarak antara teman satu dengan yang lain. Untuk menciptakan suasana yang baik atau positif, guru harus mempertimbangkan strategi pengelolaan berupa memilih peraturan dan prosedur pengajaran serta sebuah system untuk memastikan pertanggungjawaban para siswa.


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk menciptakan awal pembelajaran yang baik. Pertama, memberi salam kepada siswa. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, sebaiknya guru memberi  salam atau sekedar memberi sapaan kepada siswa. Misalnya, “ Selamat pagi anak-anak, siapa yang belum mandi?” Ucapan semacam ini dapat memberi hiburan tersendiri kepada siswa. Selain itu, siswa tidak langsung dituntut untuk melakukan kegiatan yang memeras otak.
Bandingkan ketika guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan berkata, “Selamat pagi anak-anak, keluarkan buku tugas kalian!” Tentu saja, siswa akan terkejut serta menghadirkan rasa tidak nyaman karena perkataan tersebut langsung membebani. Oleh karena itu, sebaiknya seorang guru harus memberi sapaan yang membut siswa merasa nyaman terlebih dahulu. Selain itu baru guru memulai kegiatan pembelajaran secara perlahan.

Kedua, mengadakan kegiatan atau memberikan kata-kata penggugah semangat belajar. Seorang guru memberi pengaruh yang sangat penting di dalam diri siswa. Bahkan guru berperan penting membentuk system keyakinan setiap siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus meyakinkan siswa-siswanya untuk belajar lebih giat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan cerita atau memutar video tentang motivasi apabila di dalam kelas tersedia alat pemutar video. Contoh cerita berikut dapat berguna bagi guru dalam upaya memberi semangat belajar kepada siswa.

Seekor anak monyet bersiap siap hendak melakukan perjalanan jauh. Ia sudah merasa bosan dengan lingkungan hutan tempatnya sekarang menjalani hidup. Ia mendengar bahwa di bagian dunia lainnya terdapat hutan yang menurut pandangannya akan menyediakan kehidupan lebih baik. Ia berkata, “Aku akan mencari kehidupan yang lebih baik.” Orang tua si monyet, meskipun bersedih akhirnya rela melepaskan keprgiannya. “Biarlah ia belajar untuk kehidupannya sendiri,” kata sang ayah kepada Ibu si Monyet dengan bijak.
Pada akhirnya, pergilah si Monyet mencari hutan lain yang menurut pandangannya merupakan tempat hidup yang lebih baik. Sementara itu, kedua orang tuanya tetap tinggal di hutan itu. Waktu terus berlalu sampai suatu ketika si Monyet itu secara mengejutkan kembali ke hadapan orang tuanya. Tentu saja kedatangan anak semata wayang itu disambut gembira oleh orang tuanya.
Sambil berpelukan, si Monyet berkata, “ Ayah, Ibu, aku tidak menemukan hutan seperti angan-anganku. Semua binatang yang kutemui selalu keheranan setiap aku menceritakan bahwa aku kan pergi ke sebuah tempat yang lebih baik. Bahkan mereka malah menertawakanku,” kata si Monyet dengan sedih. Sang ayah dan ibu hanya tersenyum mendengarkan cerita anaknya. Kemudian, si Monyet melanjutkan ceritanya dengan berkata, “Akhirnya, aku bertemu dengan gajah yang bijaksana. Ia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang kucari sebagai hutan itu adalah tempat ini. Gajah mengatakan aku sudah tinggal di hutan itu!” Ayah si Monyet pun berkata, “ Benar anakku. Terkadang kita memangberpikir tentang hal-hal yang jauh. Padahal apa yang dimaksud itu sebenarnya sudah ada di depan mata.”

Perhatikan pelajaran yang dapat di petik dari kisah si Monyet. Hal-hal sederhana yang ada di lingkungan sekitar sering kali tidak diperhatikan. Justru kebanyakan orang memandang terlalu jauh, walaupun pada dasarnya sesuatu yang penting ada di depan mata. Manusia gelisah dengan karier atau pekerjaan, pendidikan anak-anak, serta segala rencana hidup. Padahal, pekerjaan yang dijalani sekarang adalah bagian dari karier. Anak-anak yang kini bersekolah adalah bagian dari proses pendidikan mereka. Begitu pula hidup yang saat ini tengah dijalani akan membentuk kehidupan di masa depan.

Tanpa mengecilkan arti masa depan dan sesuatu yang lebih baik, ada baiknya manusia focus dengan sesuatu di depan mata. Manusia sepatutnya berkonsentrasi terhadap pekerjaan sekarang karena hal itu akan mempengaruhi masa depan. Selanjutnya, perhatikan sebuah kisah berikut ini.

            Tahun lalu, kakekku meninggal. Semua anggota keluarga sedih. Bahkan ayahku pun menangis. Ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kakek, ibuku memandangiku. Ia bertanya, “ Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, saying?”
            Aku terkejut ketika ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku berpikir, pertanyaan itu hanyalah permaianan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan berkata, “Pertanyaan ini penting untuk menunjukkan kepadamu apakah kamu sudah benar-benar hidup. Untuk semua bagian tubuh yang kamu beri tahukan dulu, Ibu selalu berkata kamu slah dan telah memberitahukan alasannya. Akan tetapi, hari ini kamu akan mendapatkan pelajaran yang sangat penting.
            Ibu menatapku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh air mata. Ibu berkata, “ Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahu.” Aku bertanya, “ Apakah karena fungsinya untuk menahan kepalaku?” Ibu membalas, “ Bukan, tetapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika ia menangis. Terkadang dalam hidup ini semua orang perlu bahu untuk menangis. Ibu berharap kamu mempunyai cukup kasih saying dan teman-teman agar kamu selalu mempunyai bahu untuk menahan tangis mereka kapan pun dibutuhkan.”
            Akhirnya, aku menyadari bahwa pelajaran hidup paling penting adalah  bukan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri, melainkan bersikap simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain. Orang-orang akan melupakan apapun yang aku katakana. Bahkan mereka akan melupakan sesuatu yang aku lakukan. Akan tetapi tidak seorang pun melupakan caraku membuat mereka begitu berarti.

 Berdasarkan cerita tersebut, dapat disimpulkan bahwa masa depan, karier, serta kehidupan setiap orang ditentukan oleh sesuatu yang dikerjakan pada hari ini. Motivasi semacam ini perlu ditekankan guru kepada siswa untuk mendongkrak semangat belajar demi menyongsong masa depan cerah.
Demikian ulasan artikel dengan judul “Merencanakan Awal Pembelajaran yang Baik” Semoga akan memberikan manfaat bagi rekan guru sekalian.

Sumber: Setyanto, N. Ardi. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Diva Press

No comments: