Recent Posts

Wednesday, August 3, 2016

Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pelajaran TIK



Dalam menerapkan pendidikan karakter melalui TIK harus dipikirkan benar dampak positif dan negatifnya. Sebab perkembangan TIK selalu bermat dua. Disatu sisi menguntungkan dan sisi yang lain merugikan. Guru harus mampu memberikan materinya dengan cara-cara interaktif dan membuat para siswanya menjadi kreatif. Pembelajaran pun menjadi menyenangkan. Mereka digiring bukan hanya sebatas mencari dan memperoleh informasi, tetapi juga mampu menciptakan informasi.


Sumber Foto: https://whitewishes.wordpress.com/2010/02/23/peranan-tik-dalam-bidang-pendidikan/

Siswa harus diarahkan untuk mampu menjadi produsen pengetahuan dan bukan hanya menjadi konsumen pengetahuan saja. Guru pun tak terlalu dominan di kelas karena pembelajaran berpusat pada siswa. Guru lebih sering sebagai fasilitator dan motivator pembelajaran.

Budaya malu harus ada dalam karakter setiap siswa. Jangan sampai mereka diperkenankan dan masuk dalam wilayah pornografi atau berani menjiplak hasil karya orang lain. Kesalahan terbesar apabila pelajaran TIK hanya digunakan untuk bersentuhan dengan pornografi dan melakukan plagiat.

Menikmati games atau permainan online lainnya di internet yang  mengasyikkan adalah jebakan TIK. Para siswa TIK seharusnya dapat menjadi generasi programmer. Sebuah generasi yang mampu menciptakan berbagai games atau permainan yang mengasyikkan. Programmer sangat kita perlukan dalam membuat konten-konten edukatif. Dengan begitu pendidikan ini akan maju dan sejajar dengan negara lainnya.

Guru harus mampu memberikan contoh yang baik dalam memanfaatkan TIK khususnya internet secara sehat. Dengan begitu siswa akan melihat keteladanan dari gurunya dalam pemanfaatan TIK di sekolah. Siswa pun pada akhirnya akan mengikuti pula dalam menjalankan internet dengan hati yang sehat pula. Hati yang sehat di dapat dari pembinaan pendidikan budaya dan karakter yang terus dikembangkan oleh para guru.

Materi pengembangan karakter yang jika dikaitkan dengan pembelajaran TIK ditentukan berdasarkan hasil identifikasi karakter siswa. Krakter adalah variabel yang sangat sulit diukur, bahkan dengan alat psikotes sekalipun. Bagaimanapun juga untuk dapat merancang suatu program pembinaan karakter dengan tepat, harus dilakukan pengukuran terhadap karakter siswa. Dibutuhkan alat dan perangkat untuk memberikan gambaran karakter individu.

Output dari tes yang diharapkan adalah nilai rendah, sedang dan tinggi untuk masing-masing karakter dalam pelajaran TIK untuk setiap siswa. Hasil ini akan dibobotkan dan diperoleh total skor tiap karakter untuk keseluruhan siswa yang diuji.

Penyusunan program dalam pelajaran TIK, pengembangan karakter yang sistematis membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang. Perlu dilakukan dalam materi pelajaran TIK untuk memprogramkan pengembangan karakter berpa kegiatan live in di dalam sekolah selama beberapa minggu dan pekan kepedulian bagi siswa.

Setelah program dilaksanakan, maka harus dilakukan evaluasi kegiatan dan pengukuran untuk menilai efektivitas dari program yang sudah dilakukan. Namun, tentunya tidak valid jika tes karakter kembali diterapkan sesaat setelah program selesai dilaksanakan.


Sumber: Damayanti, Deni. 2014. Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di      Sekolah. Yogyakarta: Araska

No comments: