Patut diperhatikan bahwa kelas
merupakan lingkungan yang harus dijaga agar nyaman digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar, baik oleh guru maupun siswa. Ruang yang tidak begitu luas digunakan
berinteraksi oleh sekitar tiga puluh siswa setiap hari. Di dalamnya, guru dan
siswa akan melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan
pembelajaran.
Saat pengaturan ruangan, seorang
guru patut memperhatikan hal-hal yang dapat merusak kenyamanan. Jangan sampai
ruangan tidak tertata dengan baik karena dapat mengganggu aktivitas belajar
siswa. Guru harus memastikan untuk menggunakan ruangan secara efesien. Oleh
karena itu, seorang guru harus benar-benar mengetahui cara mengatur ruangan yang baik.
Berkaitan dengan pengaturan ruang
kelas, guru harus membagi ruangan menjadi beberapa area guna memudahkan
menjalin komunikasi dengan siswanya. Oleh sebab itu, guru perlu memperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan penataan ruang kelas berikut ini:
1.
1. Area yang Memiliki Aktivitas Tinggi
Area yang memiliki aktivitas
tinggi seringkali menimbulkan kegaduhan atau konflik antarsiswa sehingga guru
harus memiliki perhatian khusus. Aktivitas tinggi terkadang terjadi dalam
situasi kerja kelompok serta pada area sekitar rak buku atau penyimpanan arsip.
Area tersebut harus ditata dengan cermat
Ketika area yang sering digunakan
siswa beraktivitas tidak nyaman, maka kegiatan belajar mengajar menjadi
terganggu. Hal tersebut tentu menyulitkan guru dalam berkomunikasi dengan
muridnya. Oleh sebab itu, area yang memiliki aktivitas tinggi harus diberi
jarak yang cukup dari wilayah lain.
2 2. Dapat Memantau Siswa dengan Mudah
Pemantauan terhadap para siswa
merupakan salah satu tugas pokok yang harus dilakukan seorang guru.
Keberhasilan memantau siswa sangat tergantung pada kemampuan guru mengamati
siswanya sepanjang waktu pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diberikan jarak
yang cukup jelas di setiap area pembelajaran, misalnya antara meja guru dengan
siswa. Hal tersebut berguna untuk mengamati aktivitas seluruh siswa.
Guna memudahkan pemantauan
terhadap siswa, guru harus memperhatikan tata letak peralatan. Jangan sampai
alat-alat bantu ajar menghalangi pandangan siswa ke guru dan sebaliknya.
Sebagai contoh, letak lemari harus dipastikan tidak mengganggu kelancaran
komunikasi di dalam kelas. Oleh karena itu, lemari harus ditempatkan secara
mudah dijangkau oleh guru dan siswa, tetapi tanpa harus menghalangi pandangan.
3 3. Kemudahan dalam Pengambilan Bahan Pembelajaran
dan Perlengkapan Siswa
Akses yang mudah dalam melakukan
pengambilan perlengkapan atau bahan-bahan pembelajaran dapat mempersingkat
waktu pengembalian dan penataan ulang. Bahkan, hal itu dapat mencegah
keterlambatan memulai proses pembelajaran. Saat guru atau siswa mengalami
kesulitan mengambil suatu bahan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar, maka ada waktu yang terbuang sia-sia. Hal semacam itu tentu
mengurangi kesempatan guru berkomunikasi dengan siswa dan sebaliknya.
4. 4. Memastikan Siswa Dapat Melihat Presentasi dan
Tampilan Seluruh Kelas
Guru harus mengatur posisi yang
tepat saat siswa melakukan presentasi dan diskusi yang melibatkan seluruh
kelas. Hal ini harus diperhatikan karena posisi yang kurang tepat dapat
menimbulkan kekacauan saat proses pembelajaran. Misalnya, ketika melakukan
diskusi, boleh jadi siswa-siswa membentuk suatu lingkaran atau bergerombol di
beberapa titik. Guru perlu memastikan seluruh siswa menghadap ke layar OHP (overhead projector) ataupun papan tulis
tanpa harus memindahkan kursi masing-masing. Apabila posisi duduk siswa-siswa
sat melakukan diskusi kurang tepat, mereka harus melakukan pergeseran kursi
atau meja sehingga titik perhatian menjadi bergeser dari tempat duduk
sebelumnya. Akibatnya, terjadi kekacauan berupa kebisingan suara kursi atau
meja. Hal tersebut tentu saja memecah konsentrasi serta komunikasi yang dijalin
sejak awal.
No comments:
Post a Comment