Dalam komunikasi, guru harus mengetahui cara penyampaian suatu materi kepada siswanya. Melalui metode tertentu di dalam kelas siswa dapat memahami materi serta tidak merasa bosan dalam menempuh proses pembelajaran. Salah satunya adalah dengan melibatkan siswa untuk berdiskusi. Hal ini tentunya dengan memperhatikan kesesuian terhadap materi yang diajarkan.
Seperti yang saya kutip dari wawansuand.blogspot.com bahwa diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok untuk bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan masalah untuk mendapatkan kebenaran atas persoalan tertentu. Adapaun metode diskusi dalam pembelajaran yang saya kutip dari hilmanburhanudin.blogspot.com adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian metode diskusi merupakan cara mempelajari materi pelajaran melalui pertukaran pendapat guna mendapatkan solusi dari masalah yang timbul.
Sumber Ilustrasi: http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/02/metode-diskusi.html |
Apabila hendak menerapkan metode diskusi, guru perlu merancang konsep yang matang terlebih dahulu sehingga siswa dapat berpikir kritis serta mengeluarkan pendapat secara rasional dan objektif dalam memecahkan suatu masalah. Hal yang perlu diperhatikan, metode diskusi berbeda dengan tanya jawab. Sebab, metode tanya jawab dapat langsung diselesaikan hanya dengan satu jawaban. Sedangkan metode diskusi diwarnai dengan banyak jawaban yang sama-sama mencoba memperlihatkan kebenaran.
Guru yang memilih menggunakan metode diskusi harus menjalankan beberapa peran agar diskusi dapat berjalan sesuai tujuan pembelajaran. Pertama, menjadi seorang ahli. Ketika metode diskusi bertujuan untuk memecahkan masalah dalam suatu pembelajaran, maka guru dapat berperan sebagai seorang ahli yang mengetahui lebih banyak hal daripada siswa. Kedua, memimpin jalannya diskusi. Sebenarnya pemimpin diskusi juga dapat diserahkan kepada siswa yang dianggap mampu. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa peran pemimpin ini sangat penting karena sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan diskusi dalam wilayah pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya sosok yang memimpin jalannya diskusi adalah guru. Menurut Setyanto (2014) sebagai pemimpin diskusi, guru harus mampu menjalankan beberapa peran penting sebagai berikut:
a. Mengatur Lalu Lintas Diskusi
Pemimpin diskusi bertanggung jawab mengatur jalannya diskusi dalam wilayah pembelajaran agar berjalan lancar. Bahkan, pemimpin juga dapat menjalankan fungsi sebagai penengah untuk memastikan kelancaran diskusi. Sebagai pemimpin, guru harus mampu mengarahkan dan memperjelas pendapat dari para siswa agar tidak terjadi kesimpangsiuran serta menghindari pembicaraan yang keluar dari pokok bahasan diskusi.
b. Menjadi Penangkis
Ketika diskusi sedang berlangsung, maka banyak sanggahan atau pertanyaan yang dilontarkan kepada pemateri. Pemimpin diskusi harus menilai hal-hal yang perlu dipantulkan kembali, baik kepada kelompok pemateri maupun yang mengajukan pertanyaan. Dengan menjalankan fungsi sebagai dinding penangkis, guru dapat mencegah siswa melakukan tanya jawab yang tidak penting serta perdebatan sengit dalam diskusi.
c. Menjadi penunjuk Jalan
Pemimpin diskusi tidak boleh lupa menyampaikan petunjuk umum sebelum diskusi dimulai, khesusnya mengenai hal-hal yang boleh dilaukan dan terlarang bagi peserta. Selain itu, guru sebagai pemimpin diskusi perlu menjelaskan terlebih dahulu masalah yang harus dipecahkan siswa.
Berdasarkan urai tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran pemimpin diskusi sangat penting, bahkan menentukan jalannya diskusi. Oleh karena itu, sosok yang paling tepat memimpin diskusi adalah guru. Demikian postingan saya pada kesempatan ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber: wawansuand.blogspot.com
hilmanburhanudin.blogspot.com
Setyanto, Ardi. N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar. Diva Pres:Yogyakarta
No comments:
Post a Comment