Recent Posts

Thursday, May 19, 2016

Teknik Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah




Sumber: http://nahason-bastin.blogspot.co.id/2016/02/tips-memenangkan-lomba-karya-tulis.html
Dalam penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah  ada beberapa tahapan yang mesti diperhatikan antara lain:

1.      Tahap Persiapan atau Tahap Mempersiapkan KTI
a). Mengenal Unsur Tulisan
Dalam sebuah karya tulis ilmiah, penulis bermaksud menyampaikan hasil pengamatannya terhadap sebuah gejala, atau hasil pemikirannya tentang gejala, konsep atau teori tertentu. Mungkin hanya ada satu atau beberapa hal yang ingin diungkapkan dalam tulisan, namun lebih sering kita dapati bahwa penulis membicarakan beberapa hal yang saling terkait.
b). Menyusun Argumen
Argumentasi adalah sejumlah pertanyaan atau proporsi, satu diantaranya dianggap sebagai kesimpulan dari yang lainnya, sementara pernyataan-pernyataan yang lainnya ini dinilai mendukung kebenaran kesimpulan yang ditarik.. Sebuah argument dapat disampaikan dalam beberapa kalimat, beberapa alenia atau sebuah  tulisan sepanjang satu buku.
c). Menyiapkan Ragang/Kerangka Tulisan
Salah satu cermin keilmiahan sebuah karya tulis adalah perencanaan susunan tulisan secara runtut. Perencanaan susunan tulisan secara runtut berarti proses awal perenungan gagasan dalam bentuk tajuk atau babak sedemikian rupa sehingga membentuk tata urutan. Hasil perencanaan tersebut adalah Ragang/rangka. Dalam konteks penulisan karya ilmiah yang dimaksud dengan ragang adalah rangka yang memperlihatkan rencana keseluruhan muatan tulisan. Rangka tersebut dinyatakan atau ditulis dalam bentuk kata ataupun kalimat. Dengan demikian ragang dapat “direncanakan” didalam benak seorang penulis atau dengan kata lain dituliskan.
d) Menyusun Referensi
Referensi yang berarti daftar acuan/daftar rujukan dalam konteks penulisan adalah sumber yang dirujuk oleh penulis KTI nya, pustaka yang tidak dirujuk dalam suatu karya tulis ilmiah tidak perlu dicantumkan.

2.      Tahap Penulisan dan Penyusunan KTI
a)      Menata Alur Wacana
Kata wacana sering diberikan makna gagasan awal yang belum matang dan sengaja dilontarkan untuk memperoleh tanggapan. Kendati demikian wacana merupakan satuan bahasa yang terbesar dan terlengkap yang terdiri dari beberapa kalimat dan setiap kalimat dalam wacana itu berhubungan dengan kalimat lain atau dengan kerangka acuannya. Hubungan antara kalimat inilah yang membuat kalimat itu dipahami secara lengkap, dan juga memungkinkan terjadinya hubungan dialogis. Hubungan antar kalimat tersebut biasanya disebut sebagai hubungan kohesif. Untuk menyusun sebuah wacana yang apik itu digunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat.
b)     Menyusun Paragraf
Paragraf merupakan bagian dari sebuah wacana tertulis yang ditandai dengan mulainya baris baru. Wujud lain yang menjadi penanda paragraph adalah kalimat setiap paragraph terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang membentuk sebuah paragraph tentu kalimat-kalimat yang berhubungan satu sama lain yang membentu sebuah gagasan.
Agar sebuah KTI memiliki kualitas baik maka paragraf yang terdapat dalam KTI tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
-          Apakah dalam paragraf tersebut hanya terdapat satu gagasan pokok
-          Apakah kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut bertalian atau berhubungan satu sama lain secara erat.
-          Apakah pengurutan gagasan-gagasan bawahan (untuk menunjang gagasan pokok) dalam paragraf diwujudkan dengan penataan kalimat yang teratur.
Ketiga factor tersebut ini biasanya disebut dengan istilah kesatuan, kepaduan, dan pengembangan paragraf
c). Penulisan Kalimat
Dalam sebuah karya tulis ilmiah, kalimat merupakan tatanan bahasa yang menghasilkan tulisan yang efektif jika dirakit secara logis dan cermat.
Dua hal yang harus dikenali secara akrab oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah adalah jenis kalimat dan pemahaman kalimat efektif. Mengenai jenis kalimat dapat diuraikan sebagai berikut: jenis kalimat pernyataan (deklaratif), kalimat pertanyaan (interogatif), kalimat perintah dan permintaan (imperative) dan kalimat seruan (eksklamatif)

3.      Tahap Meninjau Ulang dan Menyempurnakan KTI
KTI pada dasarnya menyampaikan gagasan kepada pembaca. Gagasan itu sampai pada pembaca jika terdapat kejelasan. Kejelasan itu dapat mencakup anatara lain:
-          Sistematika
-          Struktur kalimat
-          Ketepatan penulisan (ejaan)
Sebuah tulisan yang tidak runtut atau tidak sistematis akan sulit dipahami pembaca. Tulisan dalam wujud kalimat yang tidak karuan strukturnya juga akan membingungkan pembaca. Tulisan yang penuh salah cetak  dan ejaan tentu akan menjengkelkan pembaca. Kesempurnaan sebuah karya tulis ilmiah ditentukan oleh kecermatan penulis dalam memenggal kata, menulis kata, menulis gabungan kata, memakai huruf capital dan memakai tanda baca.

Sumber: Hamdani, Nizar Alam. 2008. Classroom Action Research. Rahayasa Research and Training

No comments: