Sumber gambar: sevima.com |
Sejak bulan Januari 2020 pandemi covid-19 sangat mempengaruhi diberbagai bidang, bidang pendidikan tak luput dari dampak yang diberikan akibat pandemi covid-19. Pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung tatap muka di sekolah beralih menjadi pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi sekarang ini, pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh ini diistilahkan dengan pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan. Beriring berjalannya waktu, sekarang sudah memasuki minggu pertama di bulan Oktober 2021, pandemi covid-19 belum juga berakhir, namun saat ini pemerintah mulai membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, maksudnya pembelajaran dilakukan tidak langsung dilaksanakan secara full seperti sebelum adanya pandemi covid-19, tetapi pembelajaran dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan tertentu, yaitu
1. PTM terbatas tetap berpedoman status Pemenuhan
Standarisasi Minimal Posko PPKM Mikro Desa/Kelurahan bagi satuan pendidikan
PAUD dan SD serta Pemenuhan Standarisasi Minimal Posko PPKm Mikro Kecamatan
bagi Satuan Pendidikan SMP dan kesetaraan.
2. Pelaksanaan teknis PTM Terbatasagar mempedomani
petunjuk teknis yang telah diterbitkan Dinas setempat dan sesuai SKB 4 Menteri
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
3. Satuan pendidikan agar melaksanakan rekomendasi
PTM Terbatas dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, menerapkan protokol kesehatan
dan melakukan fungsi pencegahan, penanganan, dan pembinaan secara optimal dan
efektif atas pencegahan penyebaran covid -19 sesuai peraturan yang berlaku.
Waktu pembelajaran diatur dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) 1 bulan pertama maksimal 2 jam
(pukul 08.00 – 10.00)
b) Bulan kedua dapat ditingkatkan
menjadi 2 jam (pukul 08.00 – 11.00) untuk jenjang SD dan SMP.
c) Bulan ketiga dapat
ditingkatkan menjadi 4 jam (pukul 08.00 – 12.00) khusus untuk jenjang SMP.
Pada pelaksanaan
PTM Terbatas, ada salah satu model pembelajaran yang memadukan pembelajaran
secara langsung dan pembelajaran secara tidak langsung yaitu model pembelajaran
Blended Learning. Model Pembelajaran Blended Learning ini trend digunakan
pada pembelajaran di seluruh dunia. Apa itu model pembelajaran Blended Learning?
Menurut Bonk dan
Graham (2006) mendefinisikan Blended Learning
sebagai kombinasi dari dua intruksi model belajar dan mengajar: sistem
pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi yang menekankan
pada peran teknologi komputer. Pembelajaran tatap muka mempertemukan pendidik
dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar dimana terdapat model komunikasi
synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif antara sesama murid, murid
dengan pendidik, dan dengan murid lainnya. Pembelajaran tatap muka memiliki
karakteristik terencana dan berorientasi pada tempat (place-based) dan
interaksi sosial (Bonk & Graham:2006). Dengan pelaksanaan blended learning
ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar
yang mungkin diperoleh.
Sedangkan Driscoll (2002)
menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran Blended Learning yaitu:
a) Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai
teknologi
berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan.
b) Blended Learning
merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme,
konstruktivisme, kognitivisme) untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran
yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran.
c) Blended Learning juga merupakan
kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM,
web-based training, film) dengan pembelajaran tatap muka.
d) Blended Learning menggabungkan teknologi
pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang
baik pada pembelajaran dan tugas.
Secara mendasar terdapat tiga tahapan dasar dalam model blended learning
yang mengacu pembelajaran berbasis ICT (Ramsay, 2001):
(1) Seeking of information Mencakup pencarian
informasi dari berbagai sumber informasi yang tersedia secara online maupun
offline dengan berdasarkan pada relevansi, validitas, reliabilitas konten dan
kejelasan akademis. Pendidik atau fasilitator berperan memberi masukan bagi
peserta didik untuk mencari informasi yang efektif dan efisien.
(2) Acquisition of information Peserta didik
secara individu maupun secara kelompok kooperatif-kolaboratif berupaya untuk
menemukan, memahami, serta mengkonfrontasikannya dengan ide atau gagasan yang
telah ada dalam pikiran peserta didik, kemudian menginterprestasikan
informasi/pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia, sampai mereka mampu
mengkomunikasikan kembali dan menginterpretasikan ide-ide dan hasil
interprestasinya menggunakan fasilitas.
(3) Synthesizing
of knowledge mengkonstruksi/merekonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi
dan akomodasi bertolak dari hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan
dari informasi yang diperoleh.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Blended Learning adalah pembelajaran yang mengombinasikan antara
tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah,
penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan
memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi untuk mendukung belajar mandiri
dan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Dari beberapa pendapat
para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning memiliki dari tiga komponen penting yaitu 1)
online learning, 2) pembelajaran tatap muka, 3) belajar mandiri. Melalui Blended Learning dapat menciptakan
lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama
peserta didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu.
Nah, bagi bapak ibu guru, bisa menerapkan model pembelajaran Blended Learning ini sebagai salah satu
variasi dalam melaksanakan Pembelajaran pada PTM terbatas ini, semoga dengan
adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan kita.
Sumber Referensi:
Bonk, Curtis J & Charles R. Graham. (2006). The Handbook of Blended Learning.USA:Pfeiffer
Driscoll, M. (2002) Blended Learning: Let’s Get beyond the Hype. IBM
Global Services.
Ramsay, Grant. 2001. Teaching and Learning With Information and
Communication Technology: Succes Through a Whole School
No comments:
Post a Comment