Sumber Ilustrasi: http://rusminisinaga.com/pendidikan-anak-berkebutuhan-khusus/ |
Sebelumnya saya telah memposting
tentang Sekolah Dasar Negeri Ilung Sebagai Salah Satu Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif dengan membahas bagaimana pelaksanaan pendidikan inklusif
di sekolah tersebut. Pada tulisan itu juga saya jelaskan tentang anak berkebutuhan
khusus (ABK). Pada tahun pelajaran
2016/2017 jumlah ABK yang dilayani di SDN Ilung antara lain:
1.
Tuna Grahita 1 orang
2.
Lambat Belajar 9 orang
3.
Tuna Daksa 1 orang
Nah, untuk jenis-jenis Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) ini pada postingan yang lalu tidak saya jelaskan secara
rinci. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus. Ada berbagai macam jenis-jenis anak berkebutuhan khusus,
namun khusus untuk kebutuhan pendidikan inklusi, anak yang berkebutuhan khusus
dikelompokan menjadi 9 jenis seperti yang saya kutip dari www.solusisehatku.com,
yaitu sebagai berikut:
1.
Tunanetra/anak yang mengalami gangguan
penglihatan
Tunanetra
merupakan seoarng anak yang memang mengalami gangguan terhadap penglihatannya.
Hal ini berupa kebutaan yang menyeluruh ataupun hanya sebagian, walaupun anak
yang mengalami kejadian seperti ini telah di berikan pertolongan dengan
sejumlah alat bantu khusus, namun ia tetap masih membutuhkan pelayanan
pendidikan anak berkebutuhan khusus.
2.
Tunarungu/anak yang mengalami gangguan
pendengaran
Tunarungu
adalah seorang anak yang kehilangan sebagian atau bahkan seluruh daya
pendengarannya, sehingga ia tidak atau bahkan kurang mampu untuk melakukan
komunikasi dengan baik.
3.
Tunadaksa/mengalami kelainan angota
tubuh/gerakan
Anak
yang mengalami kelainan tunadaksa yaitu anak yang mengalami kelainan atau cacat
yang menetap yang terjadi pada alat gerak sedemikian rupa, sehingga anak
tersebut sangat membutuhkan pendidikan khusus.
4.
Berbakat/memiliki kemampuan dan
kecerdasan luar biasa
Anak
yang berbakat merupakan seorang anak yang memiliki potensi kecerdasan dengan
tingkat yang baik. Bukan hanya kecerdasan, ia juga memiliki kreativitas serta
tanggung jawab terhadap tugas yang kemampuannya melampawi anak-anak seusianya.
5.
Tuna grahita
Kejadian
ini merupakan anak yang secara kenyataan mengalami hambatan juga
keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa,
sehingga ia akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan sejumlah tugas yang
menjadi tanggung jawabnya, komunikasi ataupun sosial.
6.
Lamban belajar (slow learner)
Lamban
belajar merupakan anak yang memiliki potensi intelektual dengan jumlah yang
tidaklah banyak, bahkan jumlahnya di bawah normal namun belum memasuki
tunagrahita.
7.
Anak yang mengalami kesulitan belajar
spesifik
Seorang
anak yang memiliki kesulitan dalam belajar spesifik merupakan anak yang di
lihat secara mental mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
akademis khusus, hal ini di duga karena adanya faktor disfungsi neugologis, dan
bukan di sebabkan karena faktor inteligensi.
8.
Anak yang mengalami gangguan komunikasi
Seorang
anak yang mengalami gangguan dalam berkomunikasi yaitu anak-anak yang memang
mengalami kelainan terhadap suara, artikulasi, atau bahkan kelancarannya dalam
berbicara, yang memang mengakibatkan terjadinya penyimpangan dalam bentuk
bahasa.
9.
Tuna laras/anak yang mengalami gangguan
emosi dan perilaku.
Tunalaras
adalah seorang anak yang mengalami kesulitan dalam proses menyesuaikan diri
dengan orang-orang di sekitarnya, yang memang sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di dalam lingkungan kelompok uisanya.
Demikian postingan saya kali ini,
mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Wassalam!
Sumber: www.solusisehatku.com
No comments:
Post a Comment