Sumber Ilustrasi: http://www.slideshare.net/ |
Karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam kehidupan
bermasyarakat begitu beranekaragam profesi yang kita temui, diantaranya adalah
guru. Seorang guru mungkin saja juga merangkap sebagai ibu rumah tangga dan ibu
dari anak-anaknya. Pendidik bagi anak bangsa dan anaknya sendiri. Pada
postingan yang lalu saya telah menjelaskan tips mendidik karakter anak dalam keluarga. Pada pembahasan kali ini saya akan memberikan tips menjadi guru yang
berkarakter yang saya kutip dari Damayanti (2014) antara lain:
1. Berkolaborasi
Anda harus berusaha untuk menjadi
guru yang mudah diajak kerjasama. Kerjasama berarti kerja tim atau berarti
bekerja dengan berkolaborasi. Dengan berkolaborasi akan banyak peluang muncul.
Peluang tersebut bisa berupa cara mengajar yang lebih baik dan sikap terbuka
terhadap kolaborasi ide dari sesama guru.
2. Metode Seimbang
Lebih banyak menggunakan jenis
dan metode penilaian kepada siswa. Mudah-mudahan anda merasakan juga bahwa saat
menilai siswa adalah saat dimana sebagai guru kita dalam posisi yang sakral
seperti layaknya seorang hakim. Terlalu tinggi memang pengandaian tersebut,
namun inti dari penilaian siswa adalah mencari informasi yang obyektif mengenai
perkembangan siswa yang kita ajar di kelas. Agar lebih mudah bagi kita untuk mengajar
dengan lebih baik bagi siswa yang masih belum memenuhi standar. Dan mari kita
belajar tentang sebuah istilah “assesment
for learning” dan “asesment to
learning”.
3. Berpikir dan Berjiwa Besar
Sebuah hal yang menantang untuk
diperbuat adalah berpikir dab berjiwa besar. Banyak tugas yang terkadang
membuat anda berhitung, apakah ini tugas anda? Mengapa anda yang mesti
mengerjakan, mengapa bukan guru lain? Sederet pertanyaan lainnya sudah menunggu
yang membuat tugas tersebut menjadi kurang maksimal dikerjakan karena terpaksa. Hal yang
tidak diketahui dari sebuah tugas yang kita kerjakan adalah sebenarnya ia
menjadi batu loncatan untuk kita naik kelas alias bertambah ilmu dan bertambah
pengalaman.
4. Memanfaatkan Teknologi
Mengefektifkan teknologi dari
yang mungkin dan paling mudah. Hamir semua siswa mungkin membawa handphone
bahkan banyak dari mereka membawa smartphone. Di tahu ini anda harus mencari bentuk pelajaran yang pas yang
bisa menggunakan teknologi dari dekat dan yang pasti anda miliki.
5. Mempersenjatai Diri dengan Bahan Ajar
Tidak sekedar membawa “diri”
saja, tapi anda juga tampil dengan bahan dan sumber ajar yang sudah siap anda
samaikan. Sebagai contoh, kartu permainan
untuk guru bahasa atau alat peraga yang sederhana yang sifatnya bersifat
hands on yang bisa dipakai oleh siswanya di kelas.
6. Persiapan di Kelas Sebelum Siswa Datang
Anda mesti sudah berada dikelas
sebelum kelas dimulai. Bisa jadi 5 atau 10 menit sebelum siswa datang ke kelas.
Dengan demikian anda tidak sering berdiri membelakangi siswa saat menulis atau
melakukan persiapan sesuatu dalam mengajar.
7. Disiplin Waktu
Mulailah kelas dengan tepat
waktu. Seorang guru yang merencanakan pembelajarannya dengan baik akan tidak
sabar untk segera mencoba “formulanya” di kelas. Demikian juga dengan yang
telah anda persiapkan, tentu anda ingin segera tahu efek dari apa yang telah
anda persiapkan tersebut.Jika anda hanya mengajar satu jam pelajaran maka anda
harus sedikit memaksa siswa untk siap segera memulai kegiatn dan langsung
membiarkan siswa kehilangan arah dan mulai berulah mengobrol atau mengganggu
temannya. Semuanya harus sibuk karena sudah ada pekerjaan yang mesti
dikerjakan. Jika anda mengajar lebih dari 2 jam pelajaran anda harus membagi
siswa dalam beberapa kelompok dengan rotasi dan alokasi waktu yang sama. Kelompok
berguna untuk membuat siswa menjadi sibuk. Siswa yang sibuk apalgi dengan tugas
bermakna menjadi ciri suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan.
8. Perbanyak Pertanyaan yang Fokus
Anda mesti banyak mengajukan
pertanyaan pada siswa anda di kelas. Dengan demikian, siswa akan fokus pada
pelajaran dengan pertanyaan anda dan bukan dengan ceramah atau perintah anda.
9. Penugasan yang Relevan dan Menantang
Penugasan kepada siswa dilakukan
dengan pola penugasan “paket”, yakni terdiri dari soal yang sedikit, ringkas
tapi menantang. Dengan demikian, siswa menjadi aktif mengeskplorasi berbagai
jawaban. Sehingga mereka tidak hanya memiliki satu pilihan, tetapi memiliki
kemungkinan jawaban yang banyak.
10. Pastikan Target Tercapai
Anda perlu selalu melihat jam,
tapi bukan karena anda bosan. Melihat jam adalah untuk memastikan semua target
pembelajarannya hari ini tercapai dan memenuhi hasrat pengabdian profesional
sebagai guru.
11. Ramah dan Tidak Arogan
Cobalah selalu tersenyum saat
menerangkan dan tidak mudah marah saat ada siswa yang berbuat kesalahan. Anda
harus yakin bahwa dengan arah pembelajaran yang telah anda susun sebelumnya
tidak akan berefek apapun bagi siswa yang memang tidak mau mengikutinya.
Yakinlah apa yang telah anda rencanakan akan berpengaruh positif bagi siswa
yang dengan kerelaan mengikuti program anda.
12. Bangun Kenyamanan Kelas
Jangan melulu siswa anda arahkan
untuk tegang menghadapi program belajar anda. Buatlah suasana kelasnya “turun
naik” artinya tidak melulu sunyi senyap tapi juga “meriah” jika siswa belajar
dengan debat, kuis atau kompetisi kecil yang menyenangkan. Ana tidak perlu
khawatir dengan keriuhan perdebatan yang terjadi di kelas anda akan mengganggu kelas lain.
Sebaliknya, kelas anda akan menjadi inspirasi kelas-kelas lain untuk melakukan
hal yang sama dengan kelas yang anda ampu. Jika memang sangat diperlukan, tutuplah
pintu kelas.
Itulah dari sekian tips yang
dapat anda terapkan dalam diri anda agar menjadi guru yang berkarakter.
Sebenarnya masih banyak lagi tips yang bisa anda gali dari diri anda sendiri.
Oleh sebab itu, jadilah kreatif agar anda semakin mantap menjadi guru berkarakter
kuat.
Sumber: Damayanti, Deni. 2014.
Panduan Implementasi Pendidikan karakter di Sekolah. Yogyakarta: Araska
No comments:
Post a Comment