Demam Game Pokemon Go telah melanda di berbagai negara di penjuru dunia termasuk di Indonesia. Pokemon Go telah memecahkan berbagai rekor, dengan total download
mencapai lebih dari 10 juta dalam minggu pertama, melampaui pengguna
Twitter yang aktif setiap harinya. Selain itu juga memiliki rata-rata
waktu penggunaan lebih tinggi dibandingkan Facebook, Snapchat, Instagram
dan WhatsApp. Sebuah pertanyaan muncul, kira-kira berapa lama waktu
yang dibutuhkan oleh si pembuat Game Pokemon Go yakni John Hanke untuk
mewujudkan kesuksesannya dalam semalam? Bagi John Hanke, setidaknya dia
butuh 20 tahun untuk membuat game Pokemon Go.
Sumber Foto: http://kangtanto.com/technology/membuat-game-pokemon-go-ternyata-butuh-waktu-20-tahun |
Tahapan Membuat Game Pokemon GO
Untuk membuat game pokemon Go, John Hanke telah melewati berbagai
tahapan dalam rentang waktu 20 tahun dan hasil akhirnya berupa sebuah
game fenomenal yakni game Pokemon Go. Berikut ini 10 tahapan yang
dilewati oleh John Hanke selama hidupnya untuk mewujudkan game Pokemon
Go.
Tahapan Pertama
Pada tahun 1996, saat ia masih menjadi seorang mahasiswa, John ikut berperan serta dalam pembuatan game MMO (Massively Multiplayer Online Game) yang pertama bernama Meridian 95. Ia menjual game tersebut ke 3DO untuk melanjutkan ke mimpi yang lebih besar lagi yakni memetakan dunia.
Pada tahun 1996, saat ia masih menjadi seorang mahasiswa, John ikut berperan serta dalam pembuatan game MMO (Massively Multiplayer Online Game) yang pertama bernama Meridian 95. Ia menjual game tersebut ke 3DO untuk melanjutkan ke mimpi yang lebih besar lagi yakni memetakan dunia.
Tahapan Kedua
Pada tahun 2000, John meluncurkan Keyhole untuk memberikan solusi bagaimana cara menghubungkan peta dengan aerial photography. Ia membuat GPS yang terhubung dengan peta 3D aerial dunia yang terhubung secara online untuk pertama kalinya.
Pada tahun 2000, John meluncurkan Keyhole untuk memberikan solusi bagaimana cara menghubungkan peta dengan aerial photography. Ia membuat GPS yang terhubung dengan peta 3D aerial dunia yang terhubung secara online untuk pertama kalinya.
Tahapan Ketiga
Pada tahun 2004, Google membeli Keyhole dan dengan bantuan John, merubah Keyhole menjadi Google Earth yang kita kenal saat ini. Saat itulah John memutuskan untuk fokus pada pembuatan game berbasis GPS.
Pada tahun 2004, Google membeli Keyhole dan dengan bantuan John, merubah Keyhole menjadi Google Earth yang kita kenal saat ini. Saat itulah John memutuskan untuk fokus pada pembuatan game berbasis GPS.
Tahapan Keempat
John menjalankan tim Google Geo sejak tahun 2004 hingga 2010, membuat Google Maps dan Google Street View. Pada rentang waktu itu juga ia mengumpulkan tim yang kemudian akan membuat Pokemon Go
John menjalankan tim Google Geo sejak tahun 2004 hingga 2010, membuat Google Maps dan Google Street View. Pada rentang waktu itu juga ia mengumpulkan tim yang kemudian akan membuat Pokemon Go
Tahapan Kelima
Pada tahun 2010, John meluncurkan Niantic Labs sebagai sebuah start up yang didanai oleh Google untuk membuat sebuah game yang berjalan diatas map.
Pada tahun 2010, John meluncurkan Niantic Labs sebagai sebuah start up yang didanai oleh Google untuk membuat sebuah game yang berjalan diatas map.
Tahapan Keenam
Pada tahun 2012, John membuat geo-based MMO bernama Ingress.
John menjelaskan: “Pada Ingress, aktifitas dilakukan diantara layer dunia nyata dan smartphone anda. Inspirasinya berasal dari kebiasaan saya melamun saat bolak balik dari rumah ke Google”.
Pada tahun 2012, John membuat geo-based MMO bernama Ingress.
John menjelaskan: “Pada Ingress, aktifitas dilakukan diantara layer dunia nyata dan smartphone anda. Inspirasinya berasal dari kebiasaan saya melamun saat bolak balik dari rumah ke Google”.
“Saya selalu yakin bahwa anda dapat membuat sesuatu yang luar biasa
dengan menggunakan semua data Geo yang kita miliki. Saya melihat bahwa
smartphone semakin lama semakin kuat dan saya rasa waktunya akan tiba
untuk membuat game petualangan berbasis dunia nyata yang seru”
Tahapan Ketuju
Google dan Pokemon Company bekerjasama untuk membuat guyonan April Fools’ Day yang memungkinkan pengguna untuk menemukan makhluk Pokemon pada Google maps. Ide itu ternyata menjadi viral dan John berfikiran bahwa ide tersebut bisa diwujudkan dalam sebuah game.
Google dan Pokemon Company bekerjasama untuk membuat guyonan April Fools’ Day yang memungkinkan pengguna untuk menemukan makhluk Pokemon pada Google maps. Ide itu ternyata menjadi viral dan John berfikiran bahwa ide tersebut bisa diwujudkan dalam sebuah game.
Tahapan Kedelapan
John memutuskan untuk membuat Pokemon Go dengan berdasarkan user-generated meeting points yang dibuat oleh para pemain Ingress, dan yang sekarang popular dengan nama Pokestops dan gyms dalam Pokemon Go.
John memutuskan untuk membuat Pokemon Go dengan berdasarkan user-generated meeting points yang dibuat oleh para pemain Ingress, dan yang sekarang popular dengan nama Pokestops dan gyms dalam Pokemon Go.
John mengatakan : “Pokestops dikirimkan oleh pengguna sehingga akan
berdasarkan lokasi dimana mereka berada. Setidaknya sudah dua setengah
tahun orang-orang mengunjungi berbagai tempat dimana mereka dapat
memainkan Ingress, beberapa diantaranya adalah tempat yang begitu
terpencil dan jauh. Terdapat portal di Antartika dan kutub utara dan
yang paling banyak diantara keduanya”.
Tahapan Kesembilan
John mendapatkan $25 juta dari Google, Nintendo, Pokemon Company dan investor-investor lainnya sejak Desember 2015 hingga Februari 2016 untuk mengembangkan tim yang terdiri lebih dari 40 orang lebih dengan tujuan meluncurkan Pokemon Go tahun ini.
John mendapatkan $25 juta dari Google, Nintendo, Pokemon Company dan investor-investor lainnya sejak Desember 2015 hingga Februari 2016 untuk mengembangkan tim yang terdiri lebih dari 40 orang lebih dengan tujuan meluncurkan Pokemon Go tahun ini.
Tahapan Kesepuluh
John dan timnya meluncurkan Pokemon Go pada tanggal 6 Juli di Amerika, Australia dan Selandia Baru. Sejak peluncurannya, saham Nintendo melonjak hingga $12 Milyar, dan aplikasinya sendiri telah menghasilkan lebih dari $2 juta perhari dalam transaksi in-app purchase-nya yang membuatnya menjadi fenomena dalam waktu semalam.
John dan timnya meluncurkan Pokemon Go pada tanggal 6 Juli di Amerika, Australia dan Selandia Baru. Sejak peluncurannya, saham Nintendo melonjak hingga $12 Milyar, dan aplikasinya sendiri telah menghasilkan lebih dari $2 juta perhari dalam transaksi in-app purchase-nya yang membuatnya menjadi fenomena dalam waktu semalam.
Waktu 20 tahun yang dihabiskan oleh John Hanke telah menghasilkan
sebuah kesuksesan dalam waktu semalam berupa game Pokemon Go. Tidak
hanya dalam semalam, sehari, seminggu atau sebulan untuk membuat game
Pokemon Go, akan tetapi butuh proses yang telah dilalui sejak 20 tahun
yang lalu. Selama rentang 20 tahun waktunya, saat ia memiliki visi besar
berupa sebuah game yang berada di atas layer dunia nyata, ia tidak tahu
bentuknya akan seperti apa. Pada tiap tahapan langkahnya, ia hanya
fokus untuk peningkatan level kemampuannya.
Pada pencapaian tiap tahapan, ia memiliki kekuatan baru, anggota tim
yang baru dan banyak hal baru lainnya. Apakah anda seperti John? Simpan
hasil akhirnya dipikiran anda, dan tetap fokus pada peningkatan
kapasitas diri anda. Pada tiap tahapan, tumbuhkan semangat anda dan
kembangkan jejaring pertemanan. “Butuh 20 tahun untuk membuat sebuah
kesuksesan dalam semalam” ~ Eddie Cantor
Disadur dari: http://kangtanto.com/technology/membuat-game-pokemon-go-ternyata-butuh-waktu-20-tahun
No comments:
Post a Comment